Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Connecting-Organizing-Reflecting-Extending (CORE) dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Abstract
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah membahas tentang Efektivitas Penerapan model pembelajaran Connecting-Organizing-Reflecting-Extending (CORE) dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang bertujuan (1) Mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika tanpa menggunakan model pembelajaran Connecting-Organizing-Reflecting-Extending (CORE) (2) Mengetahui bagaimana kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran Connecting-Organizing-Reflecting-Extending (CORE) (3) Mengetahui apakah penerapan menggunakan model pembelajaran Connecting-Organizing-Reflecting-Extending (CORE) efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan desain nonequivalent control group desain. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa yang berjumlah 260 peserta didik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu sampel yang bertujuan atau sampel yang di tunjuk langsung dengan beberapa pertimbangan. Sampelnya adalah kelas X1 sebagai kelas kontrol dan kelas X2 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berupa test essai. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Berdasarkan hasil analisis data deskriptif diperoleh rata-rata nilai kedua kelompok tersebut, yaitu kelas kontrol (pretest) sebesar 31,38 dan posttest sebesar 61,36, sedangkan pada kelas eksperimen sebelum perlakuan (pretest) sebesar 31,48 dan setelah perlakuan (posttest) sebesar 80,5. Sedangkan berdasarkan hasil analisis statistik inferensial diperoleh nilai thitung = 1,80 > ttabel = 1,67 (thitung > ttabel) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika antara kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran CORE dengan kelas yang diajar tanpa menggunakan model pembelajaran CORE pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa. Model pembelajaran CORE efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa yang berdasarkan pada hasil analisis inferensial dengan menggunakan rumus efisiensi relatif diperoleh nilai R < 1 (0,59 < 1).
Kata Kunci: Efektivitas, Model Pembelajaran CORE,Kemampuan Pemecahan Masalah
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Galeri Pendidikan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal JEG memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi dan temuan pada artikel tersebut bermanfaat bagi semua orang. Semua konten artikel jurnal ini dapat di akses dan diunduh secara gratis, tanpa dipungut biaya sesuai lisensi Creative Commons yang digunakan.