Jurnal Dinamika Kesehatan Masyarakat (JDKM)

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA (Studi Analitik Di DesaTertap Kecamatan Jrai Kabupaten Lahat Provinsi Sumatra Selatan)

2025-03-14T16:24:37+00:00

Sampah adalah masalah umum yang sampai saat ini dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia. Permasalahan sampah adalah masalah yang harus mendapat perhatian lebih seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Tingkat pertumbuhan penduduk memberikan pengaruh yang cukup besar pada volume sampah yang berasal dari hasil aktivitas penduduk. Banyaknya sampah yang dihasilkan dalam suatu daerah sebanding dengan jumlah penduduk, jenis aktifitas masayrakat, dan tingkat konsumsi penduduk tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ini metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu metode pengumpulan data yang yang dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu, yang mana variabel independen dan variabel dependen dilakukan observasi pada waktu yang sama. Variabel independen yang diukur pada penelitian ini yaitu pendidikan, pengetahuan, umur, status pekerjaan, dan ketersediaan fasilitas. Penelitian ini dilakukan di Desa Tertap Kecamatan Jrai Kabupaten Lahat Provinsi Sumatra Selatan dan dilaksanakan pada bulan desember tahun 2024 s/d Januari Tahun 2025, dengan jumlah responden sebanyak 79 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara umur, Pendidikan, pengetahuan, status pekerjaan dan ketersedian fasilitas dengan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Tertap Kecamatan Jrai Kabupaten Lahat Provinsi Sumatra Selatan dengan nilai p-value 0,000. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi dan dapat mendorong pihak institusi agar dapat berperan dalam melakukan upaya penanganan pengelolaan sampah rumah tangga serta dapat ikut berperan dengan memberikan motivasi dalam melakukan pengelolaan sampah rumah tangga.

IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN PROYEK PELABUHAN TAKA BONERATE KECAMATAN TAKA BONERATE KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

2025-02-20T02:44:15+00:00

Occupational health and safety (K3) is an effort made to create safe and comfortable conditions for workers from the dangers that can arise from activities in the workplace, whether closed or open, mobile or fixed, the safety and health of workers related to the work process must be considered as the main concern. The aim of this research is to find out an overview of the implementation of the occupational safety and health program on the Taka Bonerate Port project work. This research is a type of analytical descriptive research using a cross sectional study design, namely trying to study the dynamics of the relationship or correlation between risk factors and their impacts or effects with a sample size of 42 people, collecting data by direct interviews with respondents using questionnaires and the processed data, displayed in tabular form. Based on the research results obtained as follows: There is a relationship between knowledge, attitudes and actions and the implementation of occupational safety and health programs. The suggestion is that it is hoped that project workers will be able to increase their awareness of the importance of implementing K3 behavior in order to increase productivity at work.

PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BPJS ALAT BANTU DENGAR TERHADAP TINGKAT PENERIMAAN PASIEN DI CV POWER HEARING BALI

2025-02-13T01:11:36+00:00

One of the services covered by BPJS Kesehatan is the provision of hearing aids for patients with hearing impairments. Hearing aids play an important role in improving the quality of life of patients, both in terms of communication, social interaction, and productivity. This study aims to analyze the effect of the implementation of the BPJS hearing aid policy on the level of patient acceptance. This type of research is quantitative with an observational analytical design. The sample in this study were respondents who were BPJS health users who visited CV Power Hearing Bali and met the research criteria, namely 30 people and were taken using the total sampling technique. Data were collected using a Likert scale questionnaire for all research variables, namely policy implementation variables covering aspects of services received, waiting time, satisfaction and patient acceptance level variables. The data that had been collected were then analyzed using the chi-square statistical test with a significance level of 5% (0.05) and using the assistance of the IBM SPSS 26.0 computer program. The results of the study showed that almost all respondents had a good perception of the services received (90.0%), most respondents (76.7%) thought that the waiting time received was in the fast category, almost all respondents were satisfied with the services received (90.0%) and almost all respondents (93.3%) had a good level of acceptance of the implementation of the BPJS hearing aid policy at CV Power Hearing Bali. The results of the chi square statistical test obtained showed that the service received variable had a significance value (p-value = 0.007); waiting time (p-value = 0.048); level of satisfaction (p-value = 0.007) so that it can be concluded that all variables have a meaningful relationship with the dependent variable because the significance value obtained is less than 0.05. The conclusion is that there is an influence of the implementation of the BPJS hearing aid policy on the level of patient acceptance at CV Power Hearing Bali

HUBUNGAN KANDUNGAN pH DAN NITRAT DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DERMATITIS PADA NELAYAN DI SEKITAR KAWASAN CENTRE POINT OF INDONESIA (CPI) KOTA MAKASSAR

2025-01-13T02:34:42+00:00

Centre Point of Indonesia (CPI) adalah salah satu ikon yang berjalan di bidang bisnis dan wisata di Kota Makassar. Dermatitis atau eksim merupakan penyakit peradangan pada kulit, salah satu penyebab terjadinya dermatitis yaitu tingginya kadar pH dan Nitrat pada air, pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau tingkat kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan adapun Nitrat (NO3) merupakan nutrisi atau zat hara yang dapat menunjang kesuburan peraiaran dan tanah, namun jika kedua senyawa kimia ini berlebihan akan mengganggu ekosistem dan menimbulkan gangguan kesehatan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar pH dan Nitrat dengan kejadian dermatitis pada nelayan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan secara observasional, pemeriksaan dan dokumentasi. Populasi dalam peneltian ini adalah nelayan di sekitar kawasan CPI Kota Makassar. Jumlah sampel yang akan diteliti diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 70 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara kandungan pH (p=0,078), kandungan Nitrat (p=0,282) dengan kejadian dermatitis pada nelayan. Disarankan kepada nelayan untuk bisa lebih perlu menjaga kesehatan kulit sebaik-baiknya dengan kebersihan

IDENTIFIKASI RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MEGGUNAKAN METODE HIRADC PADA NELAYAN IKAN TUNA DI KOTA SORONG

2025-02-12T11:00:44+00:00

Working as a fisherman is classified as high risk compared to other professions. To reduce risks in the workplace, implementing risk management through identifying potential hazards and measuring the level of risk in the work environment is an important step that can be taken. This risk management includes three main stages, hazard identification, risk assessment, and risk control. This research aims to analyze the potential dangers faced by fishermen using the Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control (HIRADC) method. The research results show that there are 22 potential hazards in the three stages of the preparatory work process, fishing and handling of the catch with varying risk categories, ranging from low, moderate to high. The risk most frequently experienced by fishermen is moderate risk, followed by high risk. To reduce this risk, appropriate controls are needed, such as routine inspection and maintenance, use of navigation devices, use of Personal Protective Equipment (PPE) in the form of masks, life vests, anti-slip and waterproof gloves, anti-slip shoes, thick/warm clothing, and raincoats. Apart from that, training in controlling the boat when facing bad weather is also an important step in mitigating risks. It is hoped that the implementation of risk control can create a safer working environment for fishermen, reduce the possibility of accidents and increase work safety.

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN NELAYAN TENTANG CARPAL TUNNEL SYNDROM

2025-02-09T10:46:00+00:00

Pemberian pendidikan kesehatan terkait Carpal Tunnel Syndrome (CTS) secara umum dan bagaimana pencegahannya dapat membantu seseorang dalam memiliki perilaku pencegahan kesehatan. Media audiovisual adalah salah satu jenis media yang efektif untuk memberikan pendidikan kesehatan dalam menyampaikan informasi, karena dianggap praktis dan menarik. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual terhadap peningkatan pengetahuan nelayan tentang carpal tunnel syndrom. Populasi dalam peneltian ini adalah nelayan Dusun Taipa, Kabupaten Takalar. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu media audiovisual dan kuesioner pengetahuan tentang carpal tunnel syndrome. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual terhadap peningkatan pengetahuan nelayan tentang carpal tunnel syndrome dengan nilai p-value= 0.000. Disarankan kepada nelayan untuk bisa untuk mengubah kebiasaan kerjanya, sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

KEJADIAN RELAPSE KLIEN PENYALAHGUNA NARKOTIKA (Studi Kualitatif di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar)

2025-02-07T05:34:49+00:00

Keinginan seseorang untuk menggunakan narkoba kembali cukup tinggi. Mayoritas penyalahguna narkoba pernah mengalami relapse. Kecenderungan untuk relapse selama proses pemulihan merupakan hal serius untuk ditangani secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran kejadian relapse pada klien dengan berfokus pada faktor-faktor pencetusnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan alat pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan utama yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 7 orang klien yang dipilih menggunakan tekhnik purposive sampling. Informan tambahan sebanyak 1 orang dari keluarga klien dan 2 orang staff yang bekerja di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian relapse dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor Internal yang muncul yakni kondisi emosi, kurangnya rasa percaya diri, rasa bosan dan kurangnya motivasi/niat. Faktor eksternal yang muncul yakni segala hal yang pernah menjadi bagian dari penggunaannya di masa lalu, lingkungan pergaulan, keluarga dan stigma. Saran bagi lembaga yakni agar kiranya senantiasa memberikan pelayanan yang tulus bagi klien serta memberdayakan keluarga dalam menjaga pemulihan klien. Saran bagi keluarga yakni agar kiranya keluarga mendukung setiap progres yang dicapai klien dalam pemulihannya serta mendukung dan ikut berpasrtisipasi aktif dalam setiap kegiatan di Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar.

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PT. SEMEN TONASA INDONESIA

2025-02-06T08:46:03+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Semen Tonasa Indonesia dan bagaiamana Efektivitas Sistem Manajemen Kerja memudahkan perusahaan dalam merencanakan dan melaksanakan program K3 secara sistematis. Selain itu, meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja di seluruh tingkat organisasi, menciptakan budaya keselamatan yang lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berupaya mempelajari tentang Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Semen Tonasa Indonesia. Pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara sebanyak 3 informan dengan mendeskripsikan kenyataan bagaimana penerapan k3 dan mengamati secara langsung yang diinterpretasikan dalam bentuk narasi yang merupakan situasi yang benar-benar terjadi atau bersifat konseptual. Hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan, pemakaian peralatan kerja, kondisi fisik dan mental pekerja, serta efektivitas Sistem Manajemen K3 (SMK3) di PT. Semen Toansa sudah cukup baik. Para karyawan telah memiliki pemahaman yang baik mengenai K3, pemakaian peralatan kerja dilakukan dengan prosedur yang benar, kondisi fisik dan mental pekerja menjadi perhatian, dan efektivitas SMK3 telah terimplementasi dengan baik.

LITERATUR REVIEW: FAKTOR DOMINANSI TERHADAP TERJADINYA STRESS KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT

2025-02-12T21:19:05+00:00

Rumah sakit merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang berperan dalam menyediakan layanan kesehatan secara menyeluruh bagi individu. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), K3 didefinisikan sebagai seluruh kegiatan yang bertujuan untuk menjamin dan melindungi keselamatan serta kesehatan tenaga kerja. Perawat merupakan tenaga profesional di bidang kesehatan yang memiliki kompetensi dalam memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan komunitas.

Jenis penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah literature review atau tinjauan literatur, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mensintesis informasi dari berbagai sumber literatur yang relevan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai topik yang dikaji.

Dari seluruh jurnal yang telah dianalisis berdasarkan pada masalah substansial, yaitu stres kerja pada perawat, menunjukkan hasil bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab utama stres di kalangan perawat rumah sakit.

Dari seluruh artikel yang telah didalami terkait dengan aspek yang sangat mendominasi terhadap terjadinya stress pada perawat rumah sakit. Dari seluruh artikel tersebut, menjelaskan bahwa faktor yang paling mempengaruhi perawat rumah sakit mengalami stress adalah Beban kerja.

Rumah sakit perlu menerapkan manajemen beban kerja yang efektif, seperti pengaturan jadwal kerja yang adil, peningkatan pelatihan profesional, serta pemberian dukungan psikologis dan emosional kepada para perawat. Dengan langkah-langkah ini, tidak hanya kesejahteraan perawat yang dapat terjaga, tetapi juga kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien dapat terus ditingkatkan.

PENGARUH UMUR, PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

2025-02-12T04:33:00+00:00

Alat Pelindung Diri (APD) digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi dirinya dari potensi bahaya dan kecelakaan kerja yang mungkin dapat timbul di tempat kerja. Penggunaan APD saat melakukan pekerjaan merupakan suatu upaya pengendalian dari terpaparnya risko bahaya di tempat kerja. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk melakukan penelitian terkait pengaruh umur, pengetahuan dan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri. Variabel independen yaitu umur, pengetahuan dan sikap, sedangkan variabel dependen yaitu penggunaan alat pelindung diri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai Desember yang bertempat di Kabupaten Bima. Sampel penelitian ini sebanyak 77 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah regresi logistic. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa pengerahuan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap penggunaan alat pelindung diri (0.016) dengan nilai OR 0.163. Disarankan kepada karyawan untuk diberikan edukasi melalui pelatihan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN PADA PERAWAT

2025-02-08T13:50:08+00:00

Low Back Pain, for pain that occurs around the lower back area, is often felt by nurses at Hospital The research design used in this research is an analytical survey with a cross sectional approach. This research was conducted at Hospital The sample from this research was a total population of 36 people. Data analysis using the SPSS application. The research results showed a relationship between age (p-value 0.000), and body attitude (p-value 0.000) on complaints of low back pain in nurses at Hospital X in Makaasar City. It is recommended that hospitals hold training or seminars regarding the importance of good posture during work, as well as ways to maintain spine health, then nurses are advised to regularly stretch and do light movements to reduce tension in the back muscles and prevent physical fatigue

KEJADIAN PENYAKIT MALARIA (Studi Deskriptif di Puskesmas Sanggeng Manokwari Propinsi Papua Barat)

2025-02-06T09:49:01+00:00

Papua tercatat memiliki tingkat malaria tertinggi di Indonesia. Bahkan, di beberapa kawasan Papua, tingkat prevalensi malaria melampaui 75%, yang menunjukkan intensitas penularan tinggi sepanjang tahun. Di Papua, sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Penyebab masalah ini sebagian besar adalah akibat pengaruh perilaku dan pola hidup serta lingkungan yang kurang sehat sehingga memungkinkan untuk berkembangbiaknya nyamuk malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penyakit malaria di Puskesmas Sanggeng Mankowari Papua Barat Tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 100 pasien dengan mengambil data pasien pada medical recard Puskesmas Sanggeng. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penderita malaria sebagian besar pada kelompok anak-anak (49 %). Penderita malaria tersebar merata pada kedua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Penderita malaria sebagian besar diderita oleh masyarakat yang belum bekerja (anak-anak, IRT, dan pelajar). Jenis plasmodium penyebab malaria sebagian besar dari jenis plasmodium vivax. Sebagian besar penderita malaria bertempat tinggal di daratan (46,0%). Dari kesimpulan tersebut, maka disarankan hal-hal berikut: Disarankan kepada masyarakat agar aktif mengikuti penyuluhan tentang malaria untuk mencegah terjadinya malaria. Disarankan kepada masyarakat agar rutin membersihkan rumah dan halaman agar nyamuk tidak berkembang biak. Disarankan kepada pihak Puskesmas agar rutin melakukan pemeriksaan malaria kepada masyarakat

ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN PAPARAN SULFUR DIOKSIDA (SO₂) DAN TOTAL SUSPENDED PARTICULATES (TSP) TERHADAP PENYAKIT ISPA DI SEKITAR KAWASAN CENTRE POINT OF INDONESIA (CPI) KOTA MAKASSAR

2025-01-13T02:41:20+00:00

Kota Makassar sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, mengalami pertumbuhan industri dan transportasi yang pesat. Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan polusi udara, terutama oleh polutan seperti SO₂ dan TSP. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis risiko kesehatan lingkungan terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di sekitar kawasan Centre Point Of Indonesia (CPI) Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Analisis Risiko Kualitas Lingkungan yang dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2024 di Kelurahan Maccani, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Data pengukuran konsentrasi SO₂ dan TSP yang bersumber dari hasil pemantauan kualitas udara ambien oleh Laboratorium Lingkungan dan survei menggunakan kuesioner kesehatan masyarakat terkait kasus ISPA yang dilakukan di 3 (tiga) titik yaitu Jalan Metro Tanjung Bunga, Depan CCC dan Jalan Masuk SPBU Mall Trans Studio merupakan wilayah padat penduduk. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi dari masing-masing agen risiko masih berada di bawah batas aman baku mutu udara ambien. Hasil analisis risiko menunjukkan tingkat risiko dari agen SO₂ dan TSP untuk populasi dewasa yaitu RQ<1, artinya tidak berisiko untuk populasi dewasa sampai 30 tahun mendatang. Selain itu tingkat risiko untuk populasi anak-anak hanya agen SO₂yang memiliki RQ>1 artinya berisiko untuk populasi anak-anak sampai 30 tahun mendatang, sedangkan agen TSP memiliki risiko memiliki nilai RQ<1, artinya tidak berisiko untuk anak-anak sampai 30 tahun mendatang.

PERILAKU PEKERJA DALAM PENGENDALIAN RISIKO DENGAN METODE HIRAC DI DEPT POWER PLAN PT. HALMAHERA PERSADA LYGEND

2024-07-30T07:07:59+00:00

Data Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, menyebutkan jumlah angka kecelakaan kerja tahun 2020 sebanyak 221.740, tahun 2021 sebanyak 234.270 kasus dan tahun 2022 mencapai 265.334, dan dilokasi penelitian per tahun 2022 terdapat 15 kasus. salah satu yang dapat dilakukan dengan memperbaiki Manajemen Risiko K3. Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazard Identification, Risk Assesment And Control (HIRAC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku pekerja dalam pengendalian risiko dengan metode HIRAC di Depart Power plan PT Halmahera Persada Lygend. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain survei analitik, pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh pekerja depart Power plan PT Halmahera Persada Lygend sebanyak 50 responden dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan natara pengetahuan, sikap dan tindakan dengan pengendalian risiko menggunakan metode HIRAC di Depart Power plan PT Halmahera Persada Lygend. Diharapkan kepada para pekerja untuk tetap bekerja sesuai standar opersiaonal prosedur perusahaan dan diharapkan perusahaan untuk meningkatkan pengawasan dan sosialisasi terkait dengan pengendalian risiko.